Langsung ke konten utama

Cerita Singkat dari Depok ke Tebet

Gadis itu tersenyum.
Sudah dua puluh menit gadis itu tersenyum sendiri menatap layar ponselnya.
Bukan. Dia bukan membaca pesan dari kekasihnya--karena dia tidak punya--dia membaca riwayat obrolannya dengan seorang teman.

Dia pernah memiliki teman yang begitu baik dan selalu ada. Akan tetapi, waktu menarik temannya menjauh darinya. Jadi, yang bisa dilakukannya saat ini adalah memutar kembali memori yang tersisa tentang mereka, dia dan temannya.

Memori saat pertama kali bertemu, yang tidak pernah benar-benar diingat. Memori saat bermain ayunan di taman menjadi kegiatan paling menyenangkan. Memori saat tiba-tiba kedua bocah itu berpisah, karena waktu.

Mereka tidak pernah benar-benar terpisah karena ingin. Waktu yang selalu memisahkan mereka. Waktu yang seolah berkata, "bukan sekarang saatnya". Hingga lagi-lagi waktu yang mempertemukan dua bocah itu kembali.

Lalu, semuanya berjalan normal dan biasa. Gadis itu selalu menganggap pertemanan mereka normal, walaupun teman-temannya yang lain menganggap ada udang di balik batu. Gadis itu nyaris tidak pernah menganggap bentuk perhatian-perhatian kecil temannya sebagai hal yang lebih. Entahlah, mungkin gadis itu mati rasa. Mungkin karena gadis itu sudah biasa mendapat perhatian dari keluarganya sehingga ia tidak mudah menganggap hal-hal wajar sebagai tanda suka, seperti yang beberapa temannya rasakan.

Saat semuanya berjalan normal, lagi-lagi waktu kembali menyapa mereka dengan sampai jumpa. Lagi-lagi waktu memisahkan dua bocah yang sedang beranjak dewasa itu. Dua bocah itu tidak pernah benar-benar terpisah jarak yang jauh, tapi sayangnya, waktu bisa lebih kejam dalam membunuh.

"Stasiun Tebet. Hati-hati melangkah, perhatikan celah peron. Tebet Station. Please mind the platform gap."

Gadis itu tersadar dan melompat turun dari kereta. Melangkah dan melanjutkan kehidupannya. Seperti yang bocah itu lakukan, melanjutkan kehidupan. Mereka sama-sama melanjutkan kehidupan...
...
...
...
...
...
...


ke arah berlainan.

2/6/2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Pesan dari Seorang Teman

"Kalo gabut mah chat gue aja, kali." "Gimana, gimana? Cerita dong!" " Are you ok ?" "Lo kangen gue, ya?" Ting! Tanda pesan masuk. Perempuan itu menatap layar telepon genggamnya, membaca pesan, dan meninggalkannya tak berbalas. "Ah, basa-basi lagi," gumamnya. Layar telepon genggamnya masih menyala, menampilkan pesan dengan satu kata, kangen.

Basically, We are Alone.

Yap. Basically, we are alone. Most of us were born alone. At least, i was born alone. That's why i often feel like i spent most of my time alone. It's some kind of healing for me. I don't hate people, but sometimes, interacting with others drained my energy more than doing my assignments did. I don't hate people, but still, please let me be in my little bubble, where i feel the most comfortable. Before this covid things, i already love to stay in my room, scrolling down the timeline, reading a lot of books, or laying on my bed. Sometimes, i love to go out and hang out with my friends and family. After this covid happens, it got worse. Interacting with other people really make me tired. I might be go out for a day, chitchat with my friend for a day, but after that, i would definitely stay in my little bubble for a month to recharge my energy. I hate it when someone force me to visit someone house or to interact with other people. If i don't want to, then whyyy?! And ...