Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Surat Untuk Adik

Hai, dik. Malam ini takbir bergema di mana-mana. Entah kenapa mendadak aku teringat padamu. Enambelas tahun sudah, dik. Kamu sudah bukan anak-anak lagi. Enambelas tahun sudah kamu pergi, tanpa pernah merasakan idul fitri bersama kami. Atau mungkin pernah? Aku lupa. Aku lupa apa kamu sempat merayakan idul fitri selama hidupmu. Aku hanya ingat satu hal, saat kamu jatuh sakit. Waktu itu sepertinya aku baru berusia tiga tahun. Waktu kamu sakit dan harus dirawat di rumah sakit, aku tidak tahu apa yang kurasakan saat itu. Aku ingat sejak itu, aku selalu menjengukmu, tapi kamu yang waktu itu berusia sekitar enam bulan tak menyapaku. Kamu lemas, dan selalu tertidur di ranjang rumah sakit. Saat itu aku tidak mengerti apapun tentang kematian. Aku ingat, waktu itu mendadak rumah ramai, dan aku menemukan kamu. Tertidur di tengah ruangan, dengan wajah pucat. Aku masih ingat pula wajahmu saat itu, kamu gemuk, pipimu menggemaskan, saat itu aku pikir kamu sudah sembuh. Jujur saja, aku tidak sedi

Teruntuk...

Untuk lelaki yang ditakdirkan menjadi milikku, Selamat! Selamat karena kamu terjebak pada perempuan yang akan selalu menjadikan kamu inspirasi dari setiap bait-bait puisi yang lahir dari tangannya. Selamat karena beberapa sifatmu akan dijadikan sifat tokoh yang garis hidupnya akan ia tulis. Selamat karena segala hal yang meresahkan untuknya dapat kamu ketahui dengan mudah hanya karena membaca tulisannya. Aku sangat senang menghabiskan waktu untuk menulis beberapa bait puisi, atau mengarang beberapa paragraf cerita, atau bahkan sekadar membaca beberapa novel. Aku terbiasa menghabiskan waktuku dengan hal-hal seperti itu, jauh sebelum aku bertemu dan mengenalmu, jadi aku mohon saat aku melakukan hal-hal itu, temani aku dalam diam, atau kamu bisa meninggalkan aku sendirian. Karena hal-hal itu yang dapat menenangkan aku atas segala masalah yang sedang terjadi. Teruntuk laki-laki yang akan menghabiskan sisa hidupnya bersamaku, Tentu akan selalu ada waktu untuk kita. Tentu aku ti

Cepat Sembuh, Kesayanganku.

Hai! Udah lama enggak cerita-cerita di sini karena - entah kenapa - gue akhir-akhir ini ngeposnya puisi mulu y. Kalo ada yang nanya apa kabar, kabar gue baik dan sedang mengutuk diri sendiri karena tidak produktif di liburan kali ini. Kenapa enggak produktif? Karena gue enggak bisa nulis, laptop gue tiba-tiba sakit. Dia tiba-tiba enggak bisa dipake ngetik keyboard-nya. Ya enggak bener-bener enggak bisa sih, beberapa huruf bisa, beberapa huruf malah jadi ganti fungsi. Gue enggak tau dia kenapa, tapi gara-gara itu ku jadi tidak produktif menulis #alasan. Mungkin dia ngambek gara-gara jarang dipake akhir-akhir ini, entahlah. Mungkin dia butuh waktu sendiri, jadi gue enggak mau ganggu waktu dia dulu ya #alasan. Enggak kok, gue enggak alesan. Akhirnya hari ini, gue nyoba bersihin dia sampe debu-debu di keyboard-nya ilang, tapi tetep enggak bisa. Gue bersihin gara-gara pas ngadu ke abi, kata abi 'kotor itu, bersihin makanya', jadi gue bersihin, tapi tetep enggak bisa. Padahal