Darajat Pass, 25 Juli 2016. Enggak ada yang istimewa di tanggal itu selain tangan kiri gue patah. Enggak istimewa, tapi entah kenapa gue merasa gue perlu 'merayakannya' walaupun cuma dengan postingan ini. So, yea. It's been a year since that accident. Dua hari yang lalu, di tahun 2016, gue dibikin berubah sama Allah. Satu tahun yang lalu, gue dipatahin sama Allah. Patah tulang rasanya lebih sakit dari patah hati, serius. Satu tahun yang lalu, hari ini gue lagi enggak bisa apa-apa, kerjaannya nangis sama minum ponstan biar enggak ngilu. Eh, sekarang gue udah bisa nge- gym lagi. Satu tahun yang lalu, gue masih sibuk bolak-balik kampus buat kegiatan maba sama bolak-balik tukang urut untuk benerin tangan. Gue masih inget sekenceng apa gue nangis, sekenceng apa gue teriak-teriak waktu diurut. Kejadian itu mendewasakan gue. Patah tulang mengajarkan gue untuk lebih dari sekadar sabar, lebih dari sekadar kuat, lebih dari sekadar yakin. Patah tulang juga ngasih tahu gu...