Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label mijn familie

After Wedding Life!!

Setelah dua kakak gue nikah awal tahun 2017, gue kebagian imbasnya setiap kali mengunggah foto pernikahan mereka. "Fiona kapan?" "Kapan nyusul, Fi?" "Wah, bentar lagi lo dong ya, Fi." You, people, have to stop this. Like seriously. Gue baru aja 19 tahun, dan menurut gue... hal itu enggak perlu ditanyakan. Gue sibuk nikmatin hidup. Gue masih menikmati hidup gue sebagai individu yang bebas, yang kerjaannya cuma kuliah sama seneng-seneng bareng temen-temen. Yang sibuknya cuma berusaha gimana ngewujudin impian-impian yang mungkin enggak bisa gue wujudin kalo gue enggak lagi 'sendiri'. Keliling dunia misalnya. Gue semau itu keliling dunia, walaupun enggak tau juga caranya gimana. I just... want it... so badly much. Di postingan ini, gue mau bahas kehidupan setelah dua kakak gue nikah kemaren. Karena mau enggak mau, itu memengaruhi kehidupan gue... sekeluarga. Here it is. Keluarga gue ada tujuh orang; abi, umi, abang, pok fira, pok fina, pok fia...

Surat Untuk Adik

Hai, dik. Malam ini takbir bergema di mana-mana. Entah kenapa mendadak aku teringat padamu. Enambelas tahun sudah, dik. Kamu sudah bukan anak-anak lagi. Enambelas tahun sudah kamu pergi, tanpa pernah merasakan idul fitri bersama kami. Atau mungkin pernah? Aku lupa. Aku lupa apa kamu sempat merayakan idul fitri selama hidupmu. Aku hanya ingat satu hal, saat kamu jatuh sakit. Waktu itu sepertinya aku baru berusia tiga tahun. Waktu kamu sakit dan harus dirawat di rumah sakit, aku tidak tahu apa yang kurasakan saat itu. Aku ingat sejak itu, aku selalu menjengukmu, tapi kamu yang waktu itu berusia sekitar enam bulan tak menyapaku. Kamu lemas, dan selalu tertidur di ranjang rumah sakit. Saat itu aku tidak mengerti apapun tentang kematian. Aku ingat, waktu itu mendadak rumah ramai, dan aku menemukan kamu. Tertidur di tengah ruangan, dengan wajah pucat. Aku masih ingat pula wajahmu saat itu, kamu gemuk, pipimu menggemaskan, saat itu aku pikir kamu sudah sembuh. Jujur saja, aku tidak sedi...

Perkara Kehilangan dan Mendapatkan

Attention! This post contain cheesy things. ... Gimana mulainya ya... Gini... Ini susah banget susaaaahhh banget nulisnya... Ayo mulai. Enggak akan ada orang yang enggak sedih ditinggal orang yang biasanya ada. Enggak akan ada adik yang enggak sedih ditinggal kakaknya. Enggak akan ada adik yang enggak sedih kakaknya diambil orang. Bohong kalo saya bilang saya enggak sedih kakak saya nikah. I was - a little bit - sad . Walaupun saya juga tahu rasa seneng yang saya rasain jauh jauh jauh lebih banyak dari sedihnya. Ketika kakak-kakak saya membangun kehidupannya masing-masing, saya tahu semua hal enggak akan sama lagi. Semua waktu yang kita pernah lewatin bareng-bareng enggak akan seasik dulu lagi, waktu yang kita punya bareng-bareng enggak akan sebanyak dulu. I was really really sad to think about it. Di saat yang bersamaan, saya pikir saya akan mengerjakan tugas-tugas saya tanpa gangguan dari kakak-kakak saya karena mereka - sudah, pasti, akan - pergi. Tapi, de...