Langsung ke konten utama

Stiker Pop Up Pembawa Kebahagiaan

Satu tahun belakangan ini, gue punya hobi baru. Tahu kan kalo di LINE tuh ada macem-macem stiker yang lucu-lucu. Makin lucu stikernya, makin mahal harga belinya. Makin ke sini, stiker LINE makin berkembang aja yakan. Awalnya cuma stiker biasa, terus bisa bersuara, terus bisa pop up, terus sekarang ada yang bisa pop up sambil bersuara. Mungkin nanti bakal ada stiker yang bisa pop up sambil bersuara sambil #inmyfeelingschallenge.

Waktu pertama-tama, gue enggak tertarik buat beli stiker pop up yang bersuara. Gue lebih tertarik nabung buat beli tema LINE, soalnya tema gue yang lucu cuma satu. Iya, gue harus nabung buat beli stiker LINE dari poin-poin gratisan dari akun LINE Points hehe. Tapi, gue jadi pengen pas liat stiker TuaGom yang lucu banget menurut gue. Stikernya banyak, terus sedikit gitu stiker yang biasa dipake orang pacaran, jadi enggak mubazir. Akhirnya, belilah gue stiker TuaGom seharga 100 koin. Mantap.

Namanya stiker baru kan, jadi sering banget gue pake. Setiap chat sama orang pasti gue pake hahaha. Norak bat dah. Terus, pada suatu hari, ternyata temen gue, sebut saja D, ada yang kaget pas gue kirimin stiker itu. Dia jadi sebel setengah mati sama stiker kesayangan gue :(. Tapi, reaksinya dia yang kesel itu bikin gue pengen ngirimin stiker ke dia terus-terusan dong walaupun stikernya enggak sesuai konteks wkwk.

Selain ada yang kesel, ada juga yang seneng gue kirimin stiker TuaGom yang joget-joget. Moodbooster, katanya. Tapi emang dasar manusia ya, lebih suka bikin kesel orang lain daripada bikin seneng yekan. Jadi, gue lebih sering ngirim stiker ke temen gue yang kesel biar dia makin kesel HAHAHAHA.

Baru-baru ini, TuaGom ngeluarin stiker baru. Jilid 2 sama jilid 3. Tabungan koin gue baru cukup buat beli satu jilid stiker. Terus akhirnya gue beli kan yang jilid 2. Hal pertama yang gue lakukan adalah pamer stiker itu ke D dan membuat liburannya lebih berwarna HAHAHA. Terus, apasih gue terus-terus mulu ya. Salah satu temen gue yang lain juga beli stiker yang sama kayak gue HAHAHA. Gue bilang, kirim ke si D deh, dia suka banget stiker TuaGom. Beberapa menit kemudian, si D nge-chat gue, begini katanya,

"HEH"
"JAHAT LO"

Mungkin dia mulai membenci gue, tapi enggak apa-apa. Gue akan tetap mengirim stiker kebanggaan gue setiap chat sama dia. Akan. Selalu. HAHAHA. Enggak tahu ya, ini stiker kayak bikin gue seneng gitu kalo liat balesan temen-temen gue. Ada yang kaget, ada yang seneng, ada yang kesel, ada juga yang pengen ngeblok.

Ya. Sekian.
Postingan ini dibuat hanya karena penulis tidak tahan ingin mengungkapkan kegembiraan. Sekaligus ingin berterima kasih kepada pembuat stiker TuaGom. Semoga hidupnya selalu dilimpahkan kebahagiaan dan keberkahan, aamiin.

Salam,
Ketua Fan Club TuaGom cabang Duren Sawit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Pesan dari Seorang Teman

"Kalo gabut mah chat gue aja, kali." "Gimana, gimana? Cerita dong!" " Are you ok ?" "Lo kangen gue, ya?" Ting! Tanda pesan masuk. Perempuan itu menatap layar telepon genggamnya, membaca pesan, dan meninggalkannya tak berbalas. "Ah, basa-basi lagi," gumamnya. Layar telepon genggamnya masih menyala, menampilkan pesan dengan satu kata, kangen.

Basically, We are Alone.

Yap. Basically, we are alone. Most of us were born alone. At least, i was born alone. That's why i often feel like i spent most of my time alone. It's some kind of healing for me. I don't hate people, but sometimes, interacting with others drained my energy more than doing my assignments did. I don't hate people, but still, please let me be in my little bubble, where i feel the most comfortable. Before this covid things, i already love to stay in my room, scrolling down the timeline, reading a lot of books, or laying on my bed. Sometimes, i love to go out and hang out with my friends and family. After this covid happens, it got worse. Interacting with other people really make me tired. I might be go out for a day, chitchat with my friend for a day, but after that, i would definitely stay in my little bubble for a month to recharge my energy. I hate it when someone force me to visit someone house or to interact with other people. If i don't want to, then whyyy?! And ...