Langsung ke konten utama

Cerita Semester 4 dan Pembahasan Nyeleneh

Wow.
Semester 4 udah selesai. Berarti, tahun kedua gue di kampus juga udah lewat. Cepet banget, ya?
Iya, cepet. Sekarang gue udah 20 tahun dan belum jadi apa-apa, selain jadi mahasiswa. Mahasiswa-nya pun tipikal mahasiswa yang habis kuliah, pulang. Habis kuliah, main. Enggak peduli sama acara-acara yang ada di sekitar, enggak peduli sama omongan orang yang bilang,

"KUPU-KUPU GAADA PENGALAMANNYA"
"AKADEMIS GAADA ARTINYA KALO GAADA PENGALAMAN ORGANISASI"
"PERKULIAHAN LO GAK BERKESAN KALO GAK IKUT ORGANISASI"

Iye. Diem aja udah. Jangan ngatur.

Gue tuh pulang biar ada waktu buat nge-gym gaes, plis lah gym is my life:' . Gak deng. Gini, gue enggak tau kenapa rasanya males banget ikut organisasi di kampus. Mungkin karena gue udah bosen gara-gara pas SMA udah pernah, walaupun pasti beda, tapi sedikit banyak gue udah dapet ilmunya berorganisasi. Mungkin juga karena gue enggak cocok sama organisasi-organisasi yang ditawarin di lingkungan kampus. Gue enggak mau dong ikut organisasi cuma karena gengsi dan terjebak di dalamnya, hih no no. Tapi gue enggak nganggur! Pulang kuliah gue nge-gym, habis itu gue baca novel sampe capek, terus hari Sabtu, gue les bahasa Belanda. Iya, gue mau S2 di Belanda. Mari sama-sama bilang aamiin!

Balik lagi ke judul. Semester 4. Seperti yang udah-udah, semester genap selalu terasa lebih ringan dijalanin daripada semester ganjil. Ini berlaku juga buat semester ini. Semester ini gue bisa tidur lebih lama dan tersenyum lebih banyak. Walaupun pas nilai keluar ada satu matkul yang bikin IP jelek, tapi enggak apa-apa, gue udah ikhlas. Soalnya gue emang enggak serius di matkul itu, jadi ya... gitu.

Waktu awal semester, gue bertekad buat enggak ngeluh dan meminimalisir update instastory kalo lagi bikin tugas. Akan tetapi, tekad itu tidak terlalu berhasil. Sekali dua kali kalo lagi bosen dan capeekkk banget bikin tugas, gue pasti update. HAHAHA. Sosial media yang satu itu memang racun. Iya gak, sih?

Sadar atau enggak, kita bisa jadi racun atau yang keracunan dari sosial media itu. Kita update lagi ngerjain tugas terus ngeluh, bisa jadi temen yang tadinya enggak ngerasa capek jadi ngerasa capek terus ikutan ngeluh. Kita ngeliat postingan temen kita yang seumuran tapi jalan hidupnya beda sama kita, bisa bikin kita ngerasa, 'ih kok gue seumuran sama dia tapi belom bisa kayak gitu ya'. Dan itu enggak sehat. Asli. Seenggaknya menurut gue.
Karena gue pernah ngerasa kayak gitu waktu ngeliat postingan orang, gue mulai berniat minimalisir postingan yang bisa jadi 'racun' pikiran orang yang liat. Gue berusaha untuk posting yang seneng-seneng aja dan sebisa mungkin yang ada isinya, walaupun ya... susah. Tapi seenggaknya gue merasa udah enggak seekspresif dulu di sosial media. Seenggaknya gue mencoba, kan....

Satu setengah atau dua tahun lagi gue lulus kuliah! Semoga tepat waktu, harus tepat waktu, karena bayar kuliah enggak murah beb. Kalo berdasarkan rencana yang lagi gue rangkai dan coba wujudkan, setelah lulus gue bakal coba S2 di Belanda, Utrecht University, ngambil Literature Today. Terus, setelah lulus, mungkin gue bakal kerja di Belanda beberapa tahun sampe akhirnya pulang ke pangkuan ibu pertiwi. Lanjut S3 masih dipertimbangkan. Kerja, kerja, kerja! Ngumpulin uang yang banyak buat jalan-jalan dan pergi haji bareng orang tua!

"Nikah dulu kali, Fi? Kalo pendidikannya ketinggian nanti cowok pada takut, lho!"

O ya? Masa, sih?
Tapi, jodoh yang hebat bakal dateng kalo kita-nya hebat juga, kan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Little Star, You Shine! - Kau Berkilau. Tinggi, Tapi Sendirian...

Tadinya, udah berniat post "Dec." itu sebagai post terakhir di tahun ini, tapi, ternyata... seorang Fiona baru mendapat kado akhir tahun yang sangat indah tepat di tanggal 26 Desember kemarin.  Alhamdulillah. Speechless.  Buku kedua yang judulnya 'Little Star, You Shine!' terbit lebih cepat dari yang dijadwalkan. Waktu itu sempet nanya sama Kak Andika, katanya paling cepet terbit itu awal tahun 2015, makanya sama sekali enggak kepikiran bakal dapet paket bukti terbit di bulan ini.  Tapi... tapi...  Buku kedua ini cantik luar biasaaa :D  Sukaaaaa sekali sama covernyaaaaa :3 Langsung aja yaaa...  Ini iniiii.... YAP! Itu diaaaaaaa :')  Sinopsis ya biar makin banyak yang niat beli dan beli bukunyaaaa~~  Nih  Menjadi diriku enggak gampang. Jangan sekali-kali kamu hanya melihat gemerlap dunia entertainment yang kugeluti saja. Jangan pula kamu berpikir bahwa semua tampak lebih mudah jika menjadi seleb...

Titipan dari 2008

Tema hari ini adalah: Poem, article, story, or anything from the old time. Kalo aneh-aneh gini ini idenya si Kriwilan Rengginang yang hobi mempermalukan diri sendiri apalagi orang lain. Karena di laptop gue enggak ada sesuatu yang pernah gue buat beberapa tahun lalu, gue akhirnya nyari-nyari harta karun di tiap laci yang gue punya. Di salah satu laci, gue nemu buku harian gitu yang isinya catetan khas anak SD, dan mengejutkannya, di belakang-belakang ada beberapa cerpen yang gue tulis tahun 2008! Can you be as productive as you were in 2008, Fiona? Gue enggak akan nulis semua cerita itu di sini. Gue pilih yang terpendek biar enggak pegel ngetiknya, karena gue ngantuk dan memaksakan harus dipos hari ini demi enggak molor-molor lagi ngeposnya. Ini ceritanya: Kisah Sebungkus Permen Beberapa bulan berlalu, aku belum juga laku, ujar Sugu kepada temannya. Ya jelas saja karena kamu permen yang murah, jadi anak kecil tidak tertarik ha... ha... ha... jawab temannya yang b...