Ratusan helaan napas keluar dari mulutku hari ini. Kalau saja aku sedang tidak berpuasa, aku akan menceritakan semua kelelahanku kepada setiap orang yang kutemui. Hal itu tidak kulakukan, karena aku sedang berpuasa, dan kalian tahu sendiri apa yang terjadi pada hembusan Ramadan, kan? Jadi, aku memilih untuk melepas semua lelahku dengan menghela napas--dan memastikan aku melakukannya jauh dari orang lain.
Beberapa minggu terakhir, perkuliahanku terasa seperti batu kali yang diam di pundakku dan tidak berminat untuk bergeser barang sedetik saja. Aku bukan sedang mengeluh, aku sedang menceritakan perkuliahanku. Makalah datang bertubi-tubi mewarnai pekan ujian, presentasi datang silih-berganti menambah lengkap penderitaan. Aku sempat berhenti sejenak dan menoleh, tapi yang kulihat hanya orang tua dan kakak-kakakku yang seolah berkata, "kuliah yang bener gak lo?!"
Jadi, aku memutuskan untuk berjalan lagi. Setidaknya sepuluh hari lagi, sampai dijemput sang pujaan hati.
Saat dijemput nanti, aku akan bilang,
"Mi, Bi, kenalin... ini liburan."
Komentar
Posting Komentar