Langsung ke konten utama

Ya... Udahlah, Ya....

Ini bukan salahmu. Aku tidak dan tidak akan menyalahkanmu atas apa yang aku rasakan saat ini. Ruang hampa yang tercipta saat ini, bukan salahmu. Juga bukan salahku. Ini hanya masalah waktu. Jarak yang terbentang di antara kita bukan hanya perkara ruang dan waktu, tetapi juga perkara rindu.

Tidak, aku tidak pernah berharap memilikimu lebih dari seorang sahabat. Bahkan untuk sekadar membayangkannya saja, aku tidak berani. Aku takut hal itu akan menjauhkan kita. Namun, yang terjadi adalah... kita tetap saling menjauh. Bahkan tanpa sempat menyentuh. Kita tetap saling meninggalkan. Bahkan tanpa sempat berpamitan. Saat ini, aku berpikir, mungkin lebih baik jika aku mengakui saja perasaanku. Mungkin lebih baik, jika kita tidak menetap setelah sempat saling mendekap. Pada akhirnya, aku menyesali apa yang tidak ku lalui.

Tidak ada yang berubah. Aku, atau kamu. Tidak ada yang berubah.
Hanya sedikit revisi. Tentang hubungan di antara kita. Aku akan sangat senang jika kita tetap seperti dulu. Membagi setiap permasalahan dan kebahagiaan dalam hidup. Membagi semua beban yang terpikul di pundak. Membagi semua hal yang dapat kita bagi, walaupun itu adalah permasalahan dalam hubungan masing-masing.

Aku rindu. Walau tidak berharap temu.
Aku rindu. Walau tidak berharap menjadi milikmu.
Rasanya, saling bertukar cerita satu hari saja bagiku cukup. Dulu, mungkin aku akan menceritakan setiap kegiatanku padamu. Hanya karena aku merasa aku ingin membaginya denganmu. Namun sekarang, satu hari saja cukup bagiku. Aku tidak akan meminta lebih, karena satu hari pun rasanya berlebihan untukmu.

Sekarang aku hanya menyimpan semua hal yang ingin kuceritakan, sambil berharap suatu hari aku dapat menceritakannya padamu. Jika tidak, ya tidak apa-apa. Aku dapat menyimpannya lebih lama dari dugaanmu. Sebab, jika bukan padamu, lalu pada siapa? Siapa yang dapat menanggapi setiap ceritaku sebaik kamu? Teman-temanku yang lain, akan menanggapi dengan seadanya, kamu akan menanggapi dengan segala-galanya. Jadi... bolehkah aku... sekadar bercerita padamu?

03/03/2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Basically, We are Alone.

Yap. Basically, we are alone. Most of us were born alone. At least, i was born alone. That's why i often feel like i spent most of my time alone. It's some kind of healing for me. I don't hate people, but sometimes, interacting with others drained my energy more than doing my assignments did. I don't hate people, but still, please let me be in my little bubble, where i feel the most comfortable. Before this covid things, i already love to stay in my room, scrolling down the timeline, reading a lot of books, or laying on my bed. Sometimes, i love to go out and hang out with my friends and family. After this covid happens, it got worse. Interacting with other people really make me tired. I might be go out for a day, chitchat with my friend for a day, but after that, i would definitely stay in my little bubble for a month to recharge my energy. I hate it when someone force me to visit someone house or to interact with other people. If i don't want to, then whyyy?! And ...

Pesan dari Seorang Teman

"Kalo gabut mah chat gue aja, kali." "Gimana, gimana? Cerita dong!" " Are you ok ?" "Lo kangen gue, ya?" Ting! Tanda pesan masuk. Perempuan itu menatap layar telepon genggamnya, membaca pesan, dan meninggalkannya tak berbalas. "Ah, basa-basi lagi," gumamnya. Layar telepon genggamnya masih menyala, menampilkan pesan dengan satu kata, kangen.