Langsung ke konten utama

Ngeluh Mulu, Lo!

My college life is not always easy. It's not always hard either. Waking up at 4 a.m. every weekdays is a struggle i have to accept, want it or nah. Stuck in a traffic jam every morning is something i have to do. Once again, want it or nah.

Jakarta Timur - Depok itu bukan jarak yang pendek. Walaupun rutinitas itu udah berjalan lebih dari satu tahun. Rasanya emang deket, tapi kalo diliat waktu tempuhnya, tentu enggak. Kenapa enggak? Ya iyalah, kelas jam 8 aja harus berangkat jam 6 kalo mau enggak deg-degan takut telat selama di perjalanan. Bawa motor ke Depok udah pernah dicoba, enak sih enggak macet, tapi ya gitu, bawaannya pengen pulang cepet mulu karena takut hujan di jalan.

Sejauh ini, rutinitas itu gue jalanin dengan senang hati. Walaupun kadang, kalo lagi banyak tugas dan baru sempet bikin H-1 suka kesel yang berujung pengen nangis karena enggak bisa mundurin jam berangkat sama sekali. Rutinitas itu membosankan, memang. Melelahkan, sangat. Tapi keputusan untuk kuliah di Depok itu keputusan gue, enggak ada yang nyuruh gue kuliah di Depok, yang kadang gue sesali waktu lagi capek di jalan.

But then i realized, what distance made me. What distance did to make me stronger than before. I know that i can ride my motorcycle from East Jakarta to Depok. I know that myself is stronger than i ever think, than i ever know.


This college life sucks sometimes, but i know, it made me who i am, now and later.


***
Pasti ada yang mikir gini:

"Ya elah gitu doang."
"Ya elah gue juga gitu."
"Ya elah gue malah lebih jauh."
"Ya kalo tau capek kenapa enggak ngekos?"
"Ya elah bukannya bersyukur."

Dan ya elah ya elah lainnya.

Tapi, menurut gue ngeluh itu manusiawi. Itu hal yang pasti dilakuin setiap orang, termasuk kalian-kalian yang mungkin berpikir "ya elah". Harus diingat, kita itu enggak tau alesan setiap orang ngelakuin hal-hal yang mereka lakuin dalam hidup. Kalo gue ngeluh, alesannya bukannya pengen berenti ngelakuin apa yang gue keluhin. Gue ngeluh ya karena pengen aja, yha gitu. Enggak deng, gue ngeluh karena enggak tau ya kalo ngeluh rasanya beban gue keluar bareng keluhan gue. Gitu. Jadi, ngeluh itu wajar, wahai warganet a.k.a. netijen.

Makanya, jangan suka sok tahu sama alasan-alasan orang lain melakukan sesuatu. I'm trying to do it too, tho. Karena enggak semua orang yang ngeluh itu karena lemah, enggak semua orang yang rutin olahraga itu cuma karena mau kurus. Gimana kalo tujuan utama mereka olahraga itu cuma pengen sehat? Cuma pengen waktu dalam hidupnya terbuang seenggaknya lebih berharga daripada enggak ngapa-ngapain? Gitu. Kurang-kurangin menilai tindakan orang lain tanpa tau tujuan mereka sebenernya itu apa, kay.

Ngeluh itu enggak apa-apa, asal jangan dibarengin sama nyerah. Itu yang enggak boleh.
Semoga selalu bahagia ya, kalian yang baca tulisan tidak berfaedah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Titipan dari 2008

Tema hari ini adalah: Poem, article, story, or anything from the old time. Kalo aneh-aneh gini ini idenya si Kriwilan Rengginang yang hobi mempermalukan diri sendiri apalagi orang lain. Karena di laptop gue enggak ada sesuatu yang pernah gue buat beberapa tahun lalu, gue akhirnya nyari-nyari harta karun di tiap laci yang gue punya. Di salah satu laci, gue nemu buku harian gitu yang isinya catetan khas anak SD, dan mengejutkannya, di belakang-belakang ada beberapa cerpen yang gue tulis tahun 2008! Can you be as productive as you were in 2008, Fiona? Gue enggak akan nulis semua cerita itu di sini. Gue pilih yang terpendek biar enggak pegel ngetiknya, karena gue ngantuk dan memaksakan harus dipos hari ini demi enggak molor-molor lagi ngeposnya. Ini ceritanya: Kisah Sebungkus Permen Beberapa bulan berlalu, aku belum juga laku, ujar Sugu kepada temannya. Ya jelas saja karena kamu permen yang murah, jadi anak kecil tidak tertarik ha... ha... ha... jawab temannya yang b...

Basically, We are Alone.

Yap. Basically, we are alone. Most of us were born alone. At least, i was born alone. That's why i often feel like i spent most of my time alone. It's some kind of healing for me. I don't hate people, but sometimes, interacting with others drained my energy more than doing my assignments did. I don't hate people, but still, please let me be in my little bubble, where i feel the most comfortable. Before this covid things, i already love to stay in my room, scrolling down the timeline, reading a lot of books, or laying on my bed. Sometimes, i love to go out and hang out with my friends and family. After this covid happens, it got worse. Interacting with other people really make me tired. I might be go out for a day, chitchat with my friend for a day, but after that, i would definitely stay in my little bubble for a month to recharge my energy. I hate it when someone force me to visit someone house or to interact with other people. If i don't want to, then whyyy?! And ...