Langsung ke konten utama

Berkah 2016

Hai yang di sana!
Akhirnya kita ketemu lagi ya!
Jadi langsung aja deh mulai ceritanya ya…

*
Jadi, gue dikasih berkah dan hadiah di tahun 2016 ini. Ya namanya berkah atau hadiah kan belom tentu indah ya, gimana kita nganggepnya aja. Gue anggep ini hadiah aja biar ngejalaninnya gampang #tegar .

Bulan Juli kemaren, gue sama keluarga gue jalan-jalan ke Garut. Niat awalnya kita akan bersenang-senang dan ngalemin(?) diri sambil berendem air panas. Niat itu terlaksana sih… tapi, sayangnya di kolam air panas itu ada perosotannya.

Iya.

Sayang ada perosotannya.

Gue udah cerita ke banyak orang yang nanya sih, dan 98,99% dari mereka ketawa. Jadi, kalo kalian mau ketawa juga, boleh kok bener. Gini nih ceritanya…

*
Hari itu, tanggal 25 Juli 2016. Fiona, dan kakak-kakak beserta saudaranya sedang berenang di kolam air panas. Lalu, mereka memutuskan untuk berfoto bersama di sebuah perosotan yang cukup lebar untuk mereka berlima. Naiklah mereka ke atas perosotan tersebut dan berfoto bersama, kemudian mereka meluncur. Syuurr… asyique! Tapi ternyata, hasil fotonya kurang memuaskan.
“Ayo lagi lagi! Seru banget WAHAHAHAHA” kata Fiona.
Mereka kembali naik ke atas perosotan itu, tapi… sayangnya Fiona terpeleset body slider dan terjatuh, terduduk di perosotan. Ia berteriak dan menangis sambil melihat tangan kirinya yang mendadak bengkok.

Iya… gue jatoh dari perosotan.
Awalnya gue taunya cuma geser tulangnya, karena gue juga gamau dikasih tau keadaan tangan gue yang sebenarnya. Tangan gue sempet dipakein kayu segede-gedenya, gue jadi kayak danbo abis deh tangan kiri gue kotak gitu. Kurang lebih tiga minggu sampe akhirnya kayunya dilepas dari tangan gue, dan tinggal menyisakan perban di tangan gue.

Nah, pas lepas kayu itu gue baru berani nanya ke tukang urutnya tangan gue kenapa gitu. Tukang urutnya jawab… ‘patah’. Singkat. Padat. Jelas. Pas tau itu gue ketawa setengah meringis gitu, otak gue mikir ‘gila Fi, lo matahin tangan cuma gara-gara kepeleset di perosotan kolem renang.’ Sumpah, gue enggak pernah kepikiran bakal ngerasain patah tulang dalam hidup. Beneran.

Rasanya patah tulang tuh, pas baru banget patah ya… ngilu warbiyasak. Apalagi pas itu gue nginep di daerah dingin, abis gue semaleman gabisa tidur dan nangis meratapi tangan gue.

*
Kejadian itu sempet bikin gue langsung mikir negatif ke Allah, padahal harusnya gaboleh gitu ya, tapi ya gue kayak mikir gini ‘yaAllah lagi liburan, kenapa sih… jahat’ kemudian gue minta ampun karna mikir gitu wgwg. Perasaan gue pas itu bener-bener udah gatau lagi apa yang gue pikirin, detik itu gue cuma pengen pulang. Pokoknya sampe detik ini, kejadian itu yang bikin gue di titik nol banget, udah kayak males nerusin idup. HAHA lebay. Tapi bener #lemah .

Pas sampe di rumah, lagi-lagi malemnya gue enggak bisa tidur. Tangan gue ngilu banget, gue lagi-lagi jadi anak cengeng yang nangis semaleman. Gue doa, gue bacain solawat, pokoknya segala cara deh biar sakitnya reda, tapi ya gimana, emang pasti ngilu. Gue berusaha sabar banget nerima cobaan ini dari Allah. Beneran deh, gue ngejalanin hari-hari gue kayak yang ‘ada apa lagi hari ini? Cepet malem kek, cepet besok.’ Gak bergairah sama sekali.

Terus tiba-tiba aja, kejadian itu udah lewat satu setengah bulan. Sampe hari ini, tangan gue udah mendingan banget, tinggal dilatih gerak aja. Doain cepet sembuh dong plis:( . Semoga tangan Fiona cepet sembuh yaAllah, aamiin. Gue sempet ngeluh ke temen gue kenapa ya Allah ngasih tangan gue patah? Dia jawab, ya mungkin biar lo lebih sabar Fi.

Iya, bener.

Makanya gue sebut patah ini berkah dan hadiah:’)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Thoughts on Birthday

Birthday should be one of the special day in a year. Not because of the present you will get, but for me, it's because of the prayer. Birthday is beautiful because of the people who celebrate your birthday come with all those good wishes. Have a long life, be happy, have a joyful birthday. Simple words, but i love it the most. Some people also add on extra beautiful words. Thank you for being born. Thank you for holdin on til now. Or even thank you for being my friend. Thank you for spending your life with me. I can't hold back my tears when i read all those words in my birthday greeting chats or letters. I'm so thankful. Receiving presents and foods on my birthday is indeed make me happy. But, a simple "happy birthday" is really enough. I'm so thankful even with that simple phrase. Birthday is not about gettin all those presents. It's also not about partying all night long in a 5 star hotel. It's about sincere prayer your families, your friends, or ev...

Basically, We are Alone.

Yap. Basically, we are alone. Most of us were born alone. At least, i was born alone. That's why i often feel like i spent most of my time alone. It's some kind of healing for me. I don't hate people, but sometimes, interacting with others drained my energy more than doing my assignments did. I don't hate people, but still, please let me be in my little bubble, where i feel the most comfortable. Before this covid things, i already love to stay in my room, scrolling down the timeline, reading a lot of books, or laying on my bed. Sometimes, i love to go out and hang out with my friends and family. After this covid happens, it got worse. Interacting with other people really make me tired. I might be go out for a day, chitchat with my friend for a day, but after that, i would definitely stay in my little bubble for a month to recharge my energy. I hate it when someone force me to visit someone house or to interact with other people. If i don't want to, then whyyy?! And ...

Pesan dari Seorang Teman

"Kalo gabut mah chat gue aja, kali." "Gimana, gimana? Cerita dong!" " Are you ok ?" "Lo kangen gue, ya?" Ting! Tanda pesan masuk. Perempuan itu menatap layar telepon genggamnya, membaca pesan, dan meninggalkannya tak berbalas. "Ah, basa-basi lagi," gumamnya. Layar telepon genggamnya masih menyala, menampilkan pesan dengan satu kata, kangen.